Diskusi sosiologi : Bedah pemikiran Emile Durkheim (I)


Emile durkheim kelahiran prancis, anak seorang pendeta yang taat beragama. Seorang yang taat beragama juga, dan lahir dari tradisi keilmuan yang mengacuhkan teori2 sosial. Sebab kekalahan prancis oleh rusia maka, dia mulai tertarik dengan kajian-kajian sosial.
Dia dikenal oleh sosiolog agama, dan merupakan 3 dari sosiolog besar, setelah marx, weber. Durkeim adalah murni sosiologi. Mengabdikan dirinya di Sorbon university, yang sekarang menjadi kiblat kajian sosiologi. Lewat durkheim inilah sosiologi lebih memuat ke akar kajian ilmiah. Menurut durkehim, Sosiologi harus punya pendekatan filosofis dan juga gejala sosial yang real terjadi dimasyarakat.
Tokoh sosiologistik, bahwa sosiologi tidak bisa diintervensi oleh kajian biologi maupun psikologi. Kejadian LBGT misalnya, hanya bisa diberi  pendekatan sosiologistik. Bahwa faktor itu karena faktor lingkungan dan keadaan masyarakat.
Dia yang menerbitkan pertama kali produk sosiologi ke seluruh dunia. Lewat jurnal L’anee Sosiologique. Ada 4 karya besar yang menelurkan 4 teori.
a.       Teori Solidaritas (dari buku the division of labour society) bermakna “pembagian kerja masyarakat”. Solidaritas menurut emile, adalah : hubungan yang didasari moral dan kepercayaan, yang diperkuat hubungan emosional. Maka, turunan dari teori solidaritas adalah mekanis dan organik.
·         Solidaritas mekanik : mekanik adalah seuatu yang kaku, tidak berjiwa, mesin. Didasari hukum repesif. (Preventif : Pencegahan). (Koersif : tekanan)
Contoh : kejadian yang dilakukan bagian sekelompok masyarakat, yang akhirnya menyeret ke ranah yang kolektif. Maka, penanganan yang kebih tepat harus diselesaikan proses kaku (HUKUMAN) / dipasalkan. Maka, rannah hukum yang berjalan.
·         Solidaritas Organik : Hukumya bersifat restitutif (upaya memulihkan kembai), penyelesaian masalah harus bagaimana biar stabil lagi. Lewat skorsing, atau pernyataan tidak akan mengulangi lagi (agak dilunakkan). Bisa diselesaikan lewat internal kelompok. Atau semacam sankgi osial, maupun moral
Pembagian kerja msayarakat : dalam masyarakat dulu, mereka bersolidaritas mencipta aliansi pekerja yang sama adalah relevan. Tapi menurut emile : Pembagian kerja maka timbullah solidaritas. (contoh : Dalam Sekolah : maka elemen pendukung yang menyatukan wilayah kerja yang berbeda antara lain : Guru, TU, Satpam, Kantin) mereka bersinaergi dan menjalin solidaritas.
·         Buku “The Rule of sociological metodhe” ada teori yang dikembangkn emile yaitu : FAKTA SOSIAL (hal yang menarik perhatian orang lain) , melepaskan unsur individualistik. Cara pandang keselurhan masyarakat yang meninggalaakn hal keidividulisan. FAKTA Sosial dibagi 2
a.       Fakta sosial material. (Nyata, Wujud, daya guna) fenomena yang bisa dilihat, dirasakan (empiris).
b.      Fakta sosial non-material, ada individu sebagai medium. (orang menangis -> karena ada orang yang menangis).
1.      Moralitas : penilan orang berdasar pada fakta empiris. Tidak bisa difikir secara filosofis.
2.      Kolektif concussionus/ kesadaran kolektif : tercipta dari pikiran2 individu (seluruh kepercayaan bersama masyarakat yang membentuk masyarakat), ada kesadaran yang memantik, dan ada yang merespon.
3.      Kolektif representatif : perwakilan kolektif (merujuk ke hal yang umum), simbol-simbol  beragama, legenda, dan mitos.  
4.      Social Stream : arus sosial adalah fakta asosial yang tidak jelas. (Semangat, sedih, bahagia)
5.      Group Thinking : lahir dari pikira2 individu -> timbul dialektika (Tesis, Antitesa, Sintesa)
·         Teori Bunuh Diri : “the Suicide fenomenon” bnhwa jusifikasi masrakat itu banyak orang bilang faktor psikologis karena stress- > nah, sebab stress itu apa? Maka, yang mendasari adalah fakta sosial. Ada 3 klan :
a.       Menurut background agama : Doktrin agama yang melaknat B.D, mempengaruhi kecil untuk tindakan B.D 
b.      Perspektif keluarga : Keluarga dengan jumlah sedikit, cenderung akan bosan dan berpotensi B.D.
c.       Perpektif politik : Politik yang memanas, itu memperkecil potensi B.D
Macam-mcam bunuh diri :
a.       Egoistis : Bunuh diri karena gagal brkomunikasi masyarakat (masalah komunikasi)
b.      Alrtrustis : B.D karena keterpkasaan, karena tradisi kehormatan.
c.       Anomic : B.D karena perubahan, biasanya karena tidak bisa mnyesuaikan keadaan sekarang.
d.      Fatalistik : B.D karena kepasrahan, dalam posisi yang darurat.  

Emile durkheim adalah sosok yang berpengaruh. Emile, merasakan bahwa kelak masyarakat modern akan melahirkan sifat ACUH, tidak punya kesadaran kolektif. Ramalan durkheim nyat terjadi.  (Bahasa Masih rancu, karena rangkuman hasil diskusi)

Komentar

Postingan Populer