Membumikan Spirit Pemerintahan Mahasiswa


Oleh : Syamsuddin Nur Majid
                                                                                                
Student Goverment (pemerintahan mahasiswa) saat ini hanya menjadi hisasan dinding dan sekedar formalitas. Semangat pembelajaran tersebut kehilangan ruh-nya sebagai arena komunikasi bermasyarakat akibat sikap acuh dan apatis mahasiswa. Bila demikian, siapa yang nantinya meneruskan perjuangan bangsa ini?

            Pemerintahan mahasiswa selayaknya ditafsirkan sebagai pembelajaran untuk bermasyarakat. Keliru bila selama ini kita menganggap student goverment hanya orientasi ber-politik. Laosebikan-bugs dalam bukunya Student Governance and Intitutional Policy : Formation and Implimintation menyebutkan bahwa ada 3 fungsi pokok pemerintahan mahasiswa yang saling terkait, yaitu: advokasi, representasi, dan suara. Esensinya adalah menampung aspirasi, keluhan dan suara mahasiswa kepada pihak birokrasi di kampus.
            Semangat dan dorongan untuk belajar pemerintahan kampus kurang diapresiaisi baik oleh sebagian mahasiswa. Terbukti dengan terlihat acuh dan tak mau tau di setiap kegiatan yang selenggarakan di masing-masing lembaga. Mahasiswa hanya mengurusi perkuliahan saja tanpa guyub rukun membangun relasi dan saling interaksi untuk membangun kampus. Maka, lembaga-lembaga mahasiswa menjadi sepi dan hanya sebagai pajangan formalitas.
Gairah Ber-organisasi
            Dalam menempa potensi dan kualitas mahasiswa tidak bisa diukur hanya dari sudut nilai IPK yang tinggi. Pengalaman terjun lapangan, bersosialisasi antar teman sejawat dan sejurusan menempati bagian yang tak kalah penting dalam proses pembelajaran. Misalkan dalam tataran lembaga eksekutif internal di jurusan kita mengenal Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sebagai ajang mengasah potensi diri.  Hal tersebut menjadi nilai plus karena sebagai wadah untuk mengaplikasikan teori yang sudah di dapatkan di jurusan ke ranah yang aktual. Inilah wadah profesionalitas diuji dan diukur untuk mengembangkan jurusan.          
            Niak satu tingkat lagi, kita mengenal Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F) yang merupakan payung naungan HMJ disetiap jurusan. Orientasi dan gerak DEMA-F berbeda dengan HMJ, sesuai Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) lembaga ekesekutif di tingkat fakultas menjalankan agenda yang bermuatan politis seperti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD). Intinya adalah DEMA-F berperan dalam memenuhi kemampuan relasi dan interaksi bermasyarakat.
            Masih banyak lagi ruang aktualisasi di garis organisasi, semestinya dengan gairah berorganisasi dapat menapaki dan sedikit bekal nantinya terjun ke-masyarakat. Maka, membangun masyarakat dapat melalui nimbrung dalam lembaga ke-organisasi-an di kampus.

Salam Pergerakan..!





             
                

                

Komentar

Postingan Populer